Wednesday, 19 February 2014

SILAHISABUNGAN DUA PRIBADI BERBEDA ( Bagian 9)

Tags

 KEMATIAN RAJA SILAHISABUNGAN

         Dijelaskan lagi oleh Abdullah Silalahi, SH dikarenakan siksaan dan cidera yang dialami si Tambun Raja dan kepergiannya ke Sibisa, maka Raja Silahisabungan memutuskan meninggalkan Silalahi Nabolak kemudian tidak mau kembali dan memilih mati dan dikubur di tanah asing di Pangururan. Apakah ini mencerminkan karakter Raja Silahisabungan yang arif / bijaksana dan sakti adiguna? Memang benar kasih sayang Raja Silahisabungan kepada si Tambun Raja demikian besar tetapi Raja Silahisabungan adalah ayah bagi semua anaknya yang lain.Apakah ini "perilaku" seorang Ayah dan Raja?
        
         Bila ada pihak membenarkan cerita / tona Raja Silahisabungan anak ke-3 Tuan Sorbadibanua mati terbuang dan dikubur di Pangururan, maka sungguh tidak beradat Silalahi Raja terutama Pintahaomasan. Mungkinkah seorang isteri dapat begitu mengasihi si Tambun Raja yang bukan dilahirkannya, sementara kepada suaminya sendiri tidak peduli bahkan menelantarkannya hingga Raja Silahisabungan, mati dan dikuburkan terhina?

         Meskipun demikian halnya … Ingat! Naibaho anak sulung si Raja Oloan semestinya mengetahui dan tidak akan membiarkan amangtuanya mati terlantar di tanah asing. Setidaknya akan dia antarkan atau diberitahukannya Silalahi Nabolak atau ke Tolping, barangkali. Bila yang bernama Silahisabungan yang mati dan dikubur di Pangururan itu adalah Raja Silahisabungan seharusnya keturunan Sihaloho Raja sampai Tambun Raja termasuk Silalahi Raja rap renta memindahkan tulang belulang Raja Silahisabungan ke Silalahi Nabolak atau Huta Tambunan di Balige supaya layak dan sepadan dengan kebesaran nama Raja Silahisabungan; atau tidak apalah ke Lumban Silalahi di Tolping asalkan jangan berbaur tulang-belulangnya dengan banyak orang lain di Dolok Paromasan, Pangururan.

         Masih dalam sahibul hikayat Abdullah Silalahi, SH dan orang yang seide disebutkan Raja Silahisabungan karena saking sedihnya atas kepergian anaknya si Tambun Raja ke Sibisa (bukan meninggal) dan marahnya kepada 7 (tujuh) anaknya dari istrinya Pinggan Matio (versi Silalahi Raja) dan juga kekecewaan kepada Silalahi Raja karena memberitahu rahasia siapa ibu si Tambun Raja memutuskan mengasingkan diri dan memilih tano hamatean di huta bukan yang dipungkanya dan bukan pula huta milik keturunannya. Karena si Raja Oloan adalah adik Raja Silahisabungan maka secara umur si Raja Oloan masih hidup pada saat Raja Silahisabungan meninggal. Bila pun, kenyataan Sirajaoloan telah meninggal dunia terlebih dahulu, masih ada Naibaho. Mungkinkah Naibaho membiarkan Raja Silahisabungan seperti orang terbuang / tercampak?

         Kembali jangan demi menyesuaikan kehendak lalu harus membuat pihak lain tidak beradat. Orang setempat tahu, Paromasan umumnya di Samosir dimiliki oleh masing-masing marga dan arti Paromasan adalah tempat tulang-belulang masyarakat umum yang digali dari kuburan sekitar perkampungan.


EmoticonEmoticon