SILALAHI SIRAJA PARMAHAN
Si Raja
Parmahan di Balige mempunyai 4 (empat) orang anak dinamai Sihaloho, Sinagiro,
Sinabang dan Sinabutar. Nama keempat anak ini adalah nama mangulahi nama
keturunan Raja Silahisabungan yang dia tinggalkan di Silalahi Nabolak yaitu
Sihaloho, Sigiro, Sidebang dan Sidabutar (nama-nama atau marga-marga ini
tidak ada di Tolping atau di Pangururan pada generasi si Raja Parmahan diculik
oleh suruhan Tuan Sihubil). Kemudian marga kesatuan keturunan ke-4 anak si
Raja Parmahan ini Silalahi.
Versi
Tolping mengklaim bahwa si Raja Parmahan di Balige adalah si Raja Bunga-Bunga
anak bungsu Silahi Raja yang diculik suruhan Tuan Sihubil. Kalaulah si Raja
Parmahan diculik dari Tolping dan benar anak Silalahi Raja; mengapa si Raja
Parmahan menamai anaknya dengan nama-nama atau marga-marga yang ada di Silalahi
Nabolak terutama nama Sihaloho. Apakah klaim si Raja Parmahan adalah anak
Silalahi Raja ataupun klaim kebaikan Pintahaomasan kepada si Tambun Raja untuk
maksud menciptakan poros/blok Silalahi Raja-si Raja Parmahan-si Tambun Raja
yang dapat semakin memperbesar jurang perpecahan? Dipersilahkan semua pihak
terutama pomparan Silalahi Siraja Parmahan dan si Tambun Raja merenungkannya.
Simartaja
tempat penggembalaan (parmahanan) di Silalahi Nabolak hingga saat ini menjadi
saksi dan bukti yang tetap ada; dari tempat inilah 3 (tiga) orang pomparan
Raja Silahisabungan diculik suruhan Tuan Sihubil yaitu cucu Loho Raja bernama
Hatoguan, cucu Sondi Raja bernama si Raja Parmahan dan cucu Batu Raja yaitu
Silonsing anak dari Sigiro. Di Pangururan sewaktu melewati Tano Ponggol,
Pangururan karena dangkal (masih pea-pea)
2 orang yaitu Hatoguan dan Silonsing melompat dan melarikan diri dan hanya 1
orang yaitu si Raja Parmahan yang dapat dibawa ke Balige kemudian dipestakan
dan diangkat anak oleh Tuan Sihubil. Bukti otentik hari ini, Simartaja di
Silalahi Nabolak adalah golat bersama Sihaloho, Ruma Sondi dan Pintu Batu
karena terkait sejarah dan fakta bahwa dari Simartaja lah 3 (tiga) pomparan
Raja Silahisabungan diculik suruhan Tuan Sihubil.
Hatoguan
dan Silonsing yang lepas di Tano Ponggol, Pangururan dan melarikan diri, tentu
setiap orang ketemu dia akan menanyakan "Ise
ho?" dan "Pomparan ni ise
ho?" (kalau nama yang disebut pasti tidak dikenal penanya). Maka sudah
pasti jawabannya pomparan Silahisabungan! Inikah awal mereka digoari / bergelar
Silahisabungan? Biarlah Silahi Raja yang mencari tahu dan menjawab!
Kemudian
sibergelar Silahisabungan kawin dan punya anak dan dia namai si Lahi Raja,
apakah juga karena sibergelar Silahisabungan memberi nama anaknya si Lahi
karena mengingat dia lahir di Huta Lahi di Silalahi Nabolak? Silahkan keturunan
Silahi Raja yang mencari tau dan mencari jawab. Baca di awal tulisan bahwa ada
yang bernama sama tetapi bukan orang yang sama.
Walau ada
perbedaan intern kita keturunan Raja Silahisabungan khususnya tarombo, tetapi
dapat dipastikan semua kita mengakui Raja Silahisabungan adalah Raja yang
dihormati bukan hanya oleh keturunannya tetapi juga oleh antara lain Raja
Pakpak, Datu Pejel Sibisa, Si Raja Oloan bahkan setelah meninggal sekalipun
makamnya masih disinggahi oleh Sisingamangaraja XII setiap kali ke Dairi mampir
ke Silalahi Nabolak.
BERSAMBUNG KE BAGIAN 11 KLIK SILAHISABUNGAN DUA PRIBADI BERBEDA ( bagian 11)
BERSAMBUNG KE BAGIAN 11 KLIK SILAHISABUNGAN DUA PRIBADI BERBEDA ( bagian 11)
EmoticonEmoticon