Wednesday, 19 February 2014

SILAHISABUNGAN DUA PRIBADI BERBEDA ( bagian 10)

Tags

SILALAHI SIRAJA PARMAHAN

         Si Raja Parmahan di Balige mempunyai 4 (empat) orang anak dinamai Sihaloho, Sinagiro, Sinabang dan Sinabutar. Nama keempat anak ini adalah nama mangulahi nama keturunan Raja Silahisabungan yang dia tinggalkan di Silalahi Nabolak yaitu Sihaloho, Sigiro, Sidebang dan Sidabutar (nama-nama atau marga-marga ini tidak ada di Tolping atau di Pangururan pada generasi si Raja Parmahan diculik oleh suruhan Tuan Sihubil). Kemudian marga kesatuan keturunan ke-4 anak si Raja Parmahan ini Silalahi.

         Versi Tolping mengklaim bahwa si Raja Parmahan di Balige adalah si Raja Bunga-Bunga anak bungsu Silahi Raja yang diculik suruhan Tuan Sihubil. Kalaulah si Raja Parmahan diculik dari Tolping dan benar anak Silalahi Raja; mengapa si Raja Parmahan menamai anaknya dengan nama-nama atau marga-marga yang ada di Silalahi Nabolak terutama nama Sihaloho. Apakah klaim si Raja Parmahan adalah anak Silalahi Raja ataupun klaim kebaikan Pintahaomasan kepada si Tambun Raja untuk maksud menciptakan poros/blok Silalahi Raja-si Raja Parmahan-si Tambun Raja yang dapat semakin memperbesar jurang perpecahan? Dipersilahkan semua pihak terutama pomparan Silalahi Siraja Parmahan dan si Tambun Raja merenungkannya.

         Simartaja tempat penggembalaan (parmahanan) di Silalahi Nabolak hingga saat ini menjadi saksi dan bukti yang tetap ada; dari tempat inilah 3 (tiga) orang pomparan Raja Silahisabungan diculik suruhan Tuan Sihubil yaitu cucu Loho Raja bernama Hatoguan, cucu Sondi Raja bernama si Raja Parmahan dan cucu Batu Raja yaitu Silonsing anak dari Sigiro. Di Pangururan sewaktu melewati Tano Ponggol, Pangururan karena dangkal (masih pea-pea) 2 orang yaitu Hatoguan dan Silonsing melompat dan melarikan diri dan hanya 1 orang yaitu si Raja Parmahan yang dapat dibawa ke Balige kemudian dipestakan dan diangkat anak oleh Tuan Sihubil. Bukti otentik hari ini, Simartaja di Silalahi Nabolak adalah golat bersama Sihaloho, Ruma Sondi dan Pintu Batu karena terkait sejarah dan fakta bahwa dari Simartaja lah 3 (tiga) pomparan Raja Silahisabungan diculik suruhan Tuan Sihubil.

         Hatoguan dan Silonsing yang lepas di Tano Ponggol, Pangururan dan melarikan diri, tentu setiap orang ketemu dia akan menanyakan "Ise ho?" dan "Pomparan ni ise ho?" (kalau nama yang disebut pasti tidak dikenal penanya). Maka sudah pasti jawabannya pomparan Silahisabungan! Inikah awal mereka digoari / bergelar Silahisabungan? Biarlah Silahi Raja yang mencari tahu dan menjawab!

         Kemudian sibergelar Silahisabungan kawin dan punya anak dan dia namai si Lahi Raja, apakah juga karena sibergelar Silahisabungan memberi nama anaknya si Lahi karena mengingat dia lahir di Huta Lahi di Silalahi Nabolak? Silahkan keturunan Silahi Raja yang mencari tau dan mencari jawab. Baca di awal tulisan bahwa ada yang bernama sama tetapi bukan orang yang sama.


         Walau ada perbedaan intern kita keturunan Raja Silahisabungan khususnya tarombo, tetapi dapat dipastikan semua kita mengakui Raja Silahisabungan adalah Raja yang dihormati bukan hanya oleh keturunannya tetapi juga oleh antara lain Raja Pakpak, Datu Pejel Sibisa, Si Raja Oloan bahkan setelah meninggal sekalipun makamnya masih disinggahi oleh Sisingamangaraja XII setiap kali ke Dairi mampir ke Silalahi Nabolak.

BERSAMBUNG KE BAGIAN 11 KLIK SILAHISABUNGAN DUA PRIBADI BERBEDA ( bagian 11)


EmoticonEmoticon