Tuesday, 18 August 2020

SILAHI SABUNGAN KAWIN DENGAN SIBORU MILING-ILING RAJA MANGARERAK

Tags

 Dalam sejarah marga Batak Raja Silahi sabungan disebutkan adalah seorang ksratria,ada kesaktiannya,pintar berbicara, mampu mengobati berbagai penyakit,menghindarkan bala dan dikaruniai Sahala Harajaon dan Sahala Hadatuon.Suatu ketika dia ingin menendangkan adikodrati(hadatuonnya)keinginannya tersebut disampaikan kepada isterinya Siboru Pinggan Matio boru Padang Batang hari dan kepada putra-putrinya pada suatu malamketika selesai makan.

 Melihat keinginan Raja SilahiSabungan yang sangat besar dan menyadari agar hadatuon yang dimiliki Raja Silhisabungan bermanfaat bagi orang lain,maka isteri serta putra-putrunya mengijinkan untuk ditinggalkan.Dengan restu isteri dan anak-anaknya berangkatlah Raja Silahi Sabungan meninggalkan Huta Lahi,ia menuju arah Simalungun yaitu Haranggaol,Tigaras,Parapat hingga tiba di daerah Sibisa.

Sepanjang perjalanan tersebut Raja Silahi Sabunganselalu menggunakan hadatuon yang dimiliki untuk mengobati orang yang sakit.Ketika sampai di daerah Sibisa,Raja Silahi Sabungan ada mendengar seorang putri Raja yang sakit,sudah banyak datu dipanggil untuk mengobati tetapi tidak membawa kesembuhan.Mendengar  berita tersebut raja silahi sabungan ingin menguji kemampuannya untuk mengobati putri Raja tersebut,tujuannya ialah baik yaitu mengobati orang; sakit dan menunjukkan kepada khalayak bahwa ia Datu bolon sengaja datang untuk bertandang ,orang tua dari putri yang sakit adalah bernama Raja Mangarerak,ia memerintahkan Hulubalangnya agar memanggil datu tersebut datang kerumahnya.

Raja mangarerak  mempunyai seorang putra yaitu Toga Manurung dan seorang putri bernama Siboru Miling-iling(putri yang manja) Raja Silahi Sabungan memenuhi panggilan Raja Mangarerak , dan meminta agar Raja Silahi Sabungan berkenan mengobati putrinya Raja Mangarerak berjanji,jika putrinya sembuh maka ia akan memenuhi segala permintaan Raja Silahi Sabungan,mengingat janji tersebut Raja Silahi Sabungan  menyatakan kesanggupannya untuk mengobati penyakit puti tersebut.

Untuk menyembuhkan penyakit putri Raja ,Raja Silahi Sabungan pergi mencari pulung-pulungan(ramuan obat)kehutan yang ada di sekeliling daerah itu,kemudian meramunya menjadi tambar(obat),tidak lama akhirnya boru Simili-iling sembuh.Raja Mangarerak sangat gembira atas kesembuhan putri yang di sayanginya,ia membuat jamuan makan sebagai rasa syukur kepada Mulajadi Nabolon,dan sekaligus sebagai ucapan terima kasih kepada Raja Silahi Sabungan,setelah jamuan makan selesai Raja Mangarerak merundingkan imbalan kepada Raja Silahi Sabungan.

Saya akan memenuhi janji saya,apa yang kau inginkan  sebagai imbalan atas penyembuhan putriku?Raja Silahi Sabungan menjawab:"terima kasih,saya tidak menginginkan apapun dari Raja kecuali Siboru Milingiling yang telah saya sembuhkan itu menjadi isteri saya,saya sangat mencintainya kata Raja Silahi Sabungan dengan penuh wibawa.

Raja Mangarerak kaget atas permintaan Raja Silahi Sabungan yang mengobati putrinya.Raja Mangarerak tidak menyangka bahwa putrinya sebagai imbalan seperti janji yang sudah di ungkapkan,apalagi mengingat bahwa putrinya telah di jodohkan kepada marga lain,tetapi mengingat janjinya apalagi dia sebabagi Raja,dahulu kala janiji adalah diatas segalanya,dan setiap orang yang ingkar janji akan mendapat bala,berpikir tentang kebaikan dan kesopanan dan keluhuran budi Raja Silahi Sabungan maka Raja Mangarerak mengabulkan keinginan Raja Silahi Sabungan.

Raja Mangrerak akhirnya mengkhawatirkan Raja Silahi Sabungan dengan putrinya Sibru Miling-iling tinggal di Sibisa ,perkawinan Siboru Milimgiling dengan Raja Silahi Sabungan tersebar hingga terdengar oloeh tunangan Siboru Milingiling dan para keluarga tunangannya bermaksud untuk membuat perhitungan dengan Raja Mangarerak dan raja Silahi Sabungan,dikatakan keluarga tunangan Si boru Milingiling dikabarkan akan datang mebuat perhitungan terhadap Raja Mangarerak dan Raja Silahi Sabungan.

Raja Mangrerak khawatir akan terjadi kekacauan,sedangkan Raja Silahi Sabungan tenang menghadapi kemungkinan yang akan terjadi,sambil menantikan Siboru Milingiling akan melahirkan,setelah Siboru milingiling melahirkan seorang putra,maka untuk menghindari keributan dan sekaligus menjaga keselamatan penduduk dan keluarga mertunya,maka Raja Silahi Sabungan menyampaikan  keinginannya yaitu membawa putranya kembali ke Huta Lahi.Raja Mangarerak mendukung keinginan raja Silahi Sabungan,tetapi tidak menghendaki  putrinya yang baru melahirkan ikut serta Raja Silahi Sabungan pergi meninggalkan Sibisa.Raja Silahi Sabungan  akhirnya berangkat meuju kampungnya Huta Lahi seraya  membawa putrnya,Siboru Milingilingmelepas kepergian suaminya dan putranya yang berumur satu minggu dengan penuh rasa haru.

Sebelum berpisah Siboru Milingiling memberikan sebentuk cincin Sijadi-jadi(sesuai untuk semua jari tangan )kepada suaminya Raja Silahi Sabungan sambil berpesan:Molo dung balga anak taon,lehonma cincin on tu ibana asa i dalanna mandapothon ahu (bila putra kita ini sudah dewasa,berikanlah cincin ini kepadanya sebagai syarat menemui saya).Raja Silahi Sabungan menyiyaka starat tersebut,kemudian berangkat membawa putranya pulang ke Huta Lahi,selama perjalanan Raja Silahi Sabungan memikirkan apa akibatnya jika isterinya Siboru Pinggan Matio dan putra-putrinya bahwa selama di perantauan ia kawin lagi dan mempunyai seorang putra,dan sedang dibawa pada saat ia pulang kembali ke kampung halamannya Huta Lahi.

Dia yang bertanya dia pula  membuat jawabannya dalam bentuk renungan,dia yakin isteri dan anak-anaknya adalah seorang yang berbudi luhur,oleh sebab itu tidak perlu dia khawatir.Ternyata tibalah dia di Huta Lahi,anjing pun menggonggong  sebagai pertanda bahwa dia sudah sampai di rumah kediamannya,Siboru Pinggan Matio menyuruh salah seorang putranya melihat apa yang sudah terjadi,sapa tamu yang datang,ternyata putranya melihat yang datang adalah ayah mereka Raja Silahi Sabungan,mendengar hal itu bergegaslah Siboru Pinggan Matio dan para putranya pulang untuk menyambut suami dan ayah mereka.Sementara Raja Silahi Sabungan sudah menuimpan hajut-hajut sebagai pembungkus putranya di para-para,suatu tempat penyimpanan barang yang terbatas di bagian atas,dari kajauhan  sebelum bertegur sapa Siboru Pinggan Matio heran melihat Raja Silahi Sabungan sedang duduk termenung dan wajahnya kurang semangat/cerah.Ibu Siboru Pinggan Matio menaruh curga,kaget dan terjadilah dialog antara Pinggan Matio(PM) dan Raja Silahi Sabungan(RS)

PM            :Horasma di Raja oli,nai dope ho ro

                                        (Selamatlah di suamiku baru tiba)

RS              :Horas ma boru ni Raja nami

                                        (Selamatlah kepada ibu kami putri Raja)

                    PM              :Nunga leleng ho di pangarotoan,aha di boan ho di hami(sudah lama engkau 

                      di perantauan  apa yang kau bawa kepada kami)untuk pertanyaan ini Raja     

                     Silahi Sabungan tidak menjawab,melainkan diam

PM              :  Boasa songon namarsak ho idaon

                                          (kenapa engkau kelihatan sedih)

RS                : Adong huboan nian di hamu,alai dang huboto na huboani harugian manang 

                         pangomoan,jea manang parsaulian(saya membawa sesuatu untuk kalian,

                                             tetapi saya tidak tau apakah kerugian atau keuntungan,nista atau            

                         kebahagiaan itulah yang membuathati saya sedih)

        PM                 :Molo jea  rap ta taon  jala rap ta pature,molo harugian rap manggarar hita,alai                                  molo pangomoan dohot parsaulian do ba rap manghalasson,paboama ahado 

                                 di boan ho di hami(kalau nista kita tanggung dan kita perbaiki bersama,kalau

                         kerugian mari kita bayar,tetapi kalau keuntungan dan kebahagiaan tentu 

                         sama-sama kita bergembira ria,beritahukanlah kami apa yang kau bawa)

RS                :Mauliate ma to ho do boru ni Raja ,jala nauli basa (terima kasih atas kebenar

                                            an putri Raja,benarlah engkau putri Raja yang berhati mulia)selesai meng

                         ucapkan kata-kat ini terdengarlah tangis bayi di para-para.

 

PM                :Ai aha doi amang(apakah itu suamiku)

RS                  :Ima da inang na huboani,anakta do i tubu ni na huoli di uluan mabiar au 

                         atik nahasogohononmu,umbahen na maol hu alus,jala umbahen marsak 

                                     rohaku(Itulah yang saya bawa ia adalah putra kita di lahirkan oleh istri 

                                             saya di Uluan,hatiku takut kalau-kalau engkau benci,sehingga sulit saya 

                                              beritahu dan membuat hati saya sedih)Ia juga mengambil bayi tersebut

                                                dan diberkan kepada Siboru Pinggan Matio,kemudian dia juga bercerita

                                                seluruh kisah perjalanannya hingga anak tersebut lahir dan di bawa ke 

                                                Huta Lahi'

PM                  :Parsaulian do hape di ho di hami(kebahagiaan yang kau bawa kepada kami)

                                                ia langsung mengambil dan menggendong bayi tersebut.Nunga tambun 

                                                hape anakku,jala Raja Tambun ma goarni on baenon(sudah tambah anak 

                                                kita,si Raja Tambunkita namakan dia) 

Ketika itu juga Pinggan Matio menyusukan bayi tersebut seraya mengatakaninangmu ma au 3x(saya adalah ibumu3x) dengan ucapan Pinggan Matio ini berarti sumpah Raja Silahi Sabungan kepada mertuanya Raja Padang Batang Hari tidak berlaku lagi.Ketika itu Pinggan Matio sudah lanjut usia sehingga air susunya tidak ada lagi,pada saat menikah dahulu ia diberikan  Padehal(bentuk rotan dianyam tiga lapis berbentuk bulat sebesar jari tangan),yaitu suatu pengetahuan untuk melancarkan air susu bagi ibu rumah tangga,Raja Padang Batang Hari menggunakan Padehal tersebut untuk mengurut air susunya kembali,akhirnya terpancarlah air susunya seperti baru melahirkan.Jadi Raja Tambun di besarkan dari air susuSiboru Pinggan Matio,bukan dari dari susu dari ibu kandung yang melahirkannya Yaitu Siboru Milingiling.Raja Tambun di rawat disayang dan di besarkan olehSiboru Padang Batang Hari dan oleh kakakya Siboru Deang Namora bahkan ssaudara laki-laki yang amat di sayangi oleh Siboru Deang Namora.


EmoticonEmoticon