Raja Silahisabugan adalah putra ketiga dari tuan Sorbanibanua yang di perkirakan lahir tahun 1525 atau 475 tahun lalu di Lumban Gorat Balige,Silahi Sabungan berasal kata "lahi" artinya laki-laki,sabungan berarti laki-laki jantan/jagoan.
Wajah memancarkan semangat kewibaan dan sekaligus kelemahlembutan,Raja Silahisabungan adalah seorang kesatria,sakti,pintar bicara,Datu bolon sehingga mampu mengobati berbagai penyakit dan menghindarkan bala,karena dia dikaruniai sahala harajaon dan sahala hadatuon sehingga dia merupakan perpaduan dari Sabungan ni harajaon dan Sabungan ni hadatuon.
Kemampuannya dapat dinyatakn sebagai kwlitas berbicara,kwlitas kebijakan,kwalitas dihormati,kwalitas kebesaran,kwalitas ketrampilan dalam ilmu datu.Karena berselisih dengan Bagotnipohan maka Raja Silahisabungan dan adik-adiknya Raja Oloan meninggalkan Lumban Gorat Balige kampung halaman tempat mereka di lahirkan.
Raja Silahisabungan membuka kampung di Huta Lahi desa Silalahi sekarang dan Raja Oloan di Pangunguran dan kemudian ke Bakarra.Huta Lahi(Silalahi nabolak sekarang)Pangunguran dan Bakkara selam beberapa abad oleh keturunan Raja Silahi Sabungan baik adiknya Raja Oloan,keturunana mereka menganggap bahwa desa Silalahi Pangururan dan Bakakara adalah merupakan kampung induk,yaitu dianggap sebagai huta parserahan,Bona Pasogit,atau Bona nipinasa(kampung penyebaran).Ketika meninggalakan Lumban Gorat mereka mengembara tanpa mengetahui kemana pasti arah tujuan.
Ditengah perjalanan,mereka mengingat akan kampung halaman kakek mereka yaitu Tuan Soriman
garaja di Pangururan mereka sepakat untuk kembali kesana.Pangururan juga merupakan kampung induk atau tempat penyebaran dari keturunan Tuan Sorimangaraja kakek mereka,menuju Pangururan mereka menelusuri pantai danau Toba sekarang disebut Muara,Bakkara,Banuarea hingga mereka tiba di Siogung-ogung,Pangururan. Sekarang,Siogung daerah Pangururan,Raja Silahisabungan meras asap api Lumban Gorat Balige masih kelihatan sehingga ia mengajak adiknya Raja Oloan untuk pergi jauh lagi,Sebaiknya Raja Oloan mengatakan kepada abangnya Raja Silahi Sabungan agar mereka tinggal dan membuka kampung di tempat tersbut sangat baik dijadikan sebagai tempat tinggal .Raja Oloan juga memutuskan untuk tinggal dan membuka kampung di Siogung-ogung Pangururan sebelah timur Dolok Pusuk Buhit.
Berdasarkan turasi,dan setiap pembicaraan tarombo yang di turi-turikan oleh para orangtua Pematang Siantar Kabupaten Simalungun sekitarnya yaitu para orangtua keturunan Raja Parmahan yang membuka kampung parserahan di Sianjur,Balata dan Tiga bolon Sidamanik,dihikayatkan;bahwa ketika adik Bagotnipohan pergi mencari ramuan (pulungan) sebagai perlengkapan untuk suatu upacara magis yang di sebut horja horbo sangti (upacara pesta kerbau sakti) mereka tidak lulus mencari ramu-ramuan,disaat kapergian mereka pikiran mereka tertuju untuk mencari tanah yang bisa mencari cikal bakal kehidupan.Tentang hal ini juga di ceritakan;Paettua(putra kedua) Sorbanibanua memilih tetep tinggal di sekitar Balige yaitu Laguboti yang telah mereka kelilingi lebih dulu saat mencari pulung-pulng horja horbo sangti.
Raja SilahiSabungan juga telah mengungkapkan dalam perbincangan mereka bahwa desa Tambunan sekarang yang ada di Balige telah di pilih,bahkan sudah mengklaim miliknya (panjaeannya).Tentang cerita-cerita rakyat ini,Keturunan Raja Silahisabungan yang kembali bermukim di Balige juga mengtajan hal itu;dan yang memberitahukannya adalah keturunan Paettua yang juga adalah abangnya yang mengadikkan Raja Silahi Sabungan,Raja Silahisabungan terus melanjutkan pengembaraannya mencar tempat tinggal yang lebih jauh untuk memastikan agar asap api yang ada di Lumban Gorat balige tidak kelihatan,ia tetap teguh memegang janji yang mereka ucapkan terhadap abang Bagotnipohan.
RAJA SILAHISABUNGAN MEMBUKA KAMPUNG INDUK DI HUTALAHI
Dari dolok Lahi Raja Silahisabungan memandang ke bawah kearah pantai danau Toba dan di lihatnya lembah yang luas dan danau yang indah.Ia menelusuri lereng gunung/bukit menuju dapdap dan kemudian ke huta Lahi sekarang,hal ini ia laksanakan untuk memastikan apakah lembah tersebut sudah ada penghununya atau belum.
Ditempat ini atau yang disebut Huta Lahi ada sungai yang mengalir dan nama sungai itu,Raja Silahisabungan menyebut namanya Binanga Sibola Huta dan benar-benar mengalir dari tengah-tengah kampung Huta Lahi dan bermuara ke pantai danau Toba yang jaraknya hanya 100M dari desa yang disebut Huta Lahi.
Huta Lahi tempat SilahiSabungan mula-mula bermukuim dia mendirikan satu"Rumah Pansa" rumah kecil dan sederhana dengan tiang yang agak tinggi dan beratap lalang,sehari-hari Raja Silahisabungan hidup berburu dan menangkap ikan baik di sungai Sibola huta dan di danau Toba dan juga bertani.Ketika Raja Silahisabungan mendirikan Ruamah Pansa,kemudian pergi mandi ke Danau Toba disekitar tempat tinggalnya,ia menikmati segarnya air danau Toba itu,didorong oleh rasa senang dan girang,ia mengucapkan kata-kata yang bunyinya;"taoku ma on" sampai tiga kali(ini adalah danau milik saya ) sambil mencipratkan air danau itu ke atas dengan telapak tangannya maka danau di sekitar desa Silahi sekarang ini,kemudian dinamakan Tao Silalahi" membentang luas sampai ke perbatasan yang tampak ke arah Tambun Rea,dan diakui dalam hukum adat masyarakat Batak hingga sekarang ini dan harus tetap lestari.
Raja Silahisabungan membuka sawah dan ladang,ia membakar rumput dan pohon-pohon yang di tebangnya,selain agar dapat di jadikan sawah dan ladang,maksud lai membakar rumput adalah agar adiknya Raja Oloan melihat asap sebagai pertanda bahwa ia sedang hidup dan sehat,sesuai dengan janji mereka berdua,dari dapdap sangat jelas kelihatan tempat tinggal adiknya Raja Ololan di Siogung-ogung Pangururan.Tidak lama kemudian setelah Raja Silahi Sabungan memlilh kampung di Huta Lahi ia kedatangan" tamu" suatu rombongan yang sedang berburu.
Melihat kedatangan tamu tersebut bukan membuat Raja Silahi Sabungan takut,melainkan merasa senang dan girang hati,sebab ia sudah agak lam hidup sendirian.Ternyata rombongan itu ialah Raja dai Balla orang Pakpak sedang berburu ke hutan hingga tiba dekat rumah pansa milik Raja Silahsabungan.Raja tersebut adalah keturunan Zeud yang berarti seribu dan asal usulnya darikeling/India.
Raja tersebut juga memiliki ilmu adikuadrati/dukun besar.Karena hari telah sore mereka melihat gubuk sederhana milik Raja Silhi Sabungan mereka menghampirinya dan ternyta mereka melihat ada orang sebagai penghuni rumah pansa tersebut.Mereka bertanya siapakah engkau ini permisi untuk menempati daerah kerajaan kami.Raja Silahisabungan yang memiklik budi pekerti yang baik dan bijaksana,tenang dan berwibawa.Raja Silahisabungan justru mengatakan,mendekatlah kesini,mari kita masuk kerumah,hari sudah sore,Raja Silahisabungan mengetahui bahwa "tamunya"pasti lapar,sehingga dia msmasak nasi dan kemudian mereka makan bersama.Selesai makan Raja PakPak kembali bertanya,Siapakah engkau dari mana asalmu.Raja Silahisabungan dengan jujur mengatakan bahwa asal usulnya dari atoba dan dilanjutkan perkataannya,bahwa tanah yang saya duduki ini adalah tanahku dan air yang saya minum ini juga airku.Ketika mengucapkan kata-kat tersebut ia sedang duduk diatas hajut-hajut(tas kulit) berisi tanah dan juga minum air dari hajo-hajo miliknya.Kemudian Raja Silahisabungan meneruskan ucapannya jika yang saya katakan itu tidak benar,maka sayabersedia dikutuk oleh "Mulajadi Nabolon" setelah mengucapkan kata-kata itu ia langsung berdoa kepada Mulajadi Nabolon dan sekalian alam,dia mengucapkan dengan kata-kata teratur dan penuh wibawa.Karena sesungguhnya berdasarkan pengetahuan adikodrati/dukun yang dimilikinya ia sudah menduga pertanyaan Raja PakPak tersebut.
Dia sudah mempersiapkan jawaban yang akan dia berikan Tonggo atau doa Raja Silahisabungan sangat magis penuh makna dan wibawa sehingga membuat Raja Pakpak berpikir.Orang ini tidak mungkin mendoakan kepada Mulajadi Nabolon jika apa yang dikatakannya tidak benar,malamnya Silahisabungan masih tetap menjamu Raja Pakpak (tamunya) dengan makan serta lauknya ikan yang besar-besar dibakar dan sangat enak,sampai pagi hari mereka bercerita,harajaon hingga menjelang pagi,dari hasil martutur tersebut Raja Silahisabungan memanggilnya tulang dan dia( Raja Silahsabungan)adalah ponakan atau bere dari Raja Parultop.Pagi hari Raja Silahisabungan kembali menjamu makan Raja Parultop (Raja Pakpak) dan rombongannya dengam menyuguhi ikan bakar yang besar-besar.Raja Parultop mengamati bahasa Raja Silahi sabungan sangat pantaas bila dijadikan menantunya.Suatu dialog mereka sbb:
Raja Parultop(Pakpak) :Dimana isterimu,kenapa tidak kau tunjukkan kepada kami?
Raja Silhisabungan :Belum ada isteri saya
Raja Pakpak :Mengapa kamu sudah dewasa tapi belum kawin?
Raja Silahisabungan :Tidak ada gadis yang mau saya kawini
Rja Pakpak :Ada anak gadisku dikampung maukah engkau menantuku?
Raja Silahisabungan :Saya senang perkataan Raja tetapi rasanya saya tidak pantas pada putrimu.
Raja Pakpak :Sudahlah hati saya senang engkau jadi menantuku.
Raja Silahisabungan :Jika demikian kata Raja alangkah baiknya jika putri ada disni biar saya men
genalnya
Raja Pakpak :Sangat baik kami dengar bahwa engkau bersumpah bahwa engkau belum
beristri
Raja Pakpak :Jika engkau sudah beristri padahal engkau mengaku belum nerstri,semua ma
har hilang dan juga harus mengurus anak perempuanku,dan engkau tidak di perkenankan lagi kawin dengan perempuan lain.
Setelah terjadi dialog tadi Raja Silahi sabungan mengikat janji,yaitu Raja Parultop dari Pakpak berjanji membawa putrinya ketempat tinggal Raja Silahi Sabungan sesuai dengan keinginan Raja Silahi Sabungan.Sebelumnya tersirat dalam pikiran Raja Silhisabungan ada baiknya Raja Silahi Sabungan mengenal lebih pasti Putri raja.oleh sebab itu,disaat rombongan Raja Parultop tiba membawa putrunya,Raja silahi sabungan sengaja menyambutnya berseberangan dibatasi oleh sungai yang sedang mengalir persis di dekat huta Lahi dimana namanya kemudian hari disebut Aek Sibola Huta(aek Somaila),cerita tentang hal ini akan kita ikuti kemudian dalam bab lain.
Setelah sepakat,Raja Parultop pulang dengan rombongannya,mereka di bekali oleh Raja SilahiSabungan ikan besar-besar dan sudah di masak dan di bungkus dalam daun yang khusus dan segar,agar tahn lama sebagai oleh-oleh kepada calon mertuanya,tiba di Balua(Balla) permaisuri Raja bertanya kepada suaminya darimana mereka mendapatkan ikan dan siapa yng memberikan.
Raja Mengatakan bahwa ikan itu diberikan oleh Silahi,walaupun nama tersebut berubah panggilannya menjadi Silalahi bahkan menjadi marga,Raja telah menceritakan kepada isteri dan saudara yang lain.
Semua peristiwa yang dialaminya juga keramahan,kebaiakn dan kekaguman serta ungkapan hatinya berjanji untuk bermenantukan Raja SilahiSabungan,seraya meminta kepada putrinya agar bersedia menjadi istri Raja Silahi Sabungan dan permintaan itu juga sangat di setujui putrinya.
EmoticonEmoticon