Wednesday, 19 February 2014

SILAHISABUNGAN DUA PRIBADI BERBEDA ( bagian 7)

Tags

SEORANG KESATRIA, BUKAN PENGECUT

         Raja Silahisabungan seorang kesatria, bukan pengecut! Berikut kisah kehadiran Tambun Raja di Silalahi Nabolak!
Semua keturunan Raja Silahisabungan begitu juga keturunan Raja Mangarerak mengakui anak bayi Tambun Raja yang lahir dari anak perempuan Raja Mangarerak yang bernama Simelengeleng boru Mangarerak dibawa pergi oleh Raja Silahisabungan dari Sibisa adalah seorang bayi baru lahir dan masih menyusui. Demikianlah Raja Silahisabungan oleh kasih sayang kepada anak dagingnya sendiri dan oleh keinginannya memiliki banyak pinompar (porlu bilangan jolma do Raja Silahisabungan) membawa serta anaknya Tambun Raja, seorang bayi merah yang baru lahir dan masih menyusui ke Silalahi Nabolak.
         Versi Silalahi Raja / Tolping; konon si Tambun Raja disusui dan dibesarkan oleh Pintahaomasan dan setelah remaja dia dibawa ikut serta oleh ayahnya Raja Silahisabungan ke Silalahi Nabolak. Mari kita iya-kan juga versi ini! Tetapi tolong renungkan! Bila yang kita bicarakan adalah Raja Silahisabungan yang sama; dan bila benar dia sudah mempunyai anak, yakni  Silahi Raja dari isterinya Pintahaomasan di Tolping; mengapa tidak pernah dia bawa ke Silalahi Nabolak sebagaimana dia perbuat dengan si Tambun Raja? Di sisi sebaliknya; mengapa Raja Silahisabungan tidak membawa anak-anaknya dan istrinya yang di Silalahi Nabolak berkunjung dan bertemu langsung dengan Pintahaomasan dan Silahi Raja ke Tolping bila memang ada?

         Dari yang dijelaskan di atas, dapatkah diterima akal sehat; seorang Raja Silahisabungan yang sama begitu KESATRIA berkenan dengan si Tambun Raja,  sebaliknya apakah ada yang mengiyakan sekaligus, bahwa Raja Silahisabungan yang sama menjadi seorang PENGECUT berkenan dengan Silahi Raja?

         Kalau tulisan Abdullah Silalahi, SH, dkk; diterima dan dipertahankan sebagai salah satu argumentasi, maaf [!] maka MEREKA SENDIRILAH YANG MEMOSISIKAN PINTAHAOMASAN DAN SILAHI RAJA SEBAGAI ISTRI DAN ANAK AIB . Dalam tulisan khayal Abdullah Silalahi, SH dijelaskan lagi bahwa Raja Silahisabungan memberitahukan Silahi Raja di Tolping kepada isteri dan anaknya di Silalahi Nabolak. Kembali kita iya-kan saja tulisan Abdullah Silalahi, SH ini dan katakanlah Loho Raja dan keturunannya berkepentingan menolak ada anak sulung lain selain Loho Raja. Tapi apakah mulai dari Tungkir Raja sampai Batu Raja dan keturunannya melakukan pembohongan meniadakan Silahi Raja bila benar anak sulung Raja Silahisabungan?

Kemampuan dan pengaruh apa yang dimiliki Loho Raja dan keturunannya membungkam ke-6 adiknya dan keturunannya? Serta untuk manfaat apa ke-6 adik Loho Raja dan keturunannya menyangkal -bila benar- Silahi Raja sebagai anak Raja Silahisabungan? Bukankah menjadi aib, baik bagi Raja Silahisabungan dan bagi ke-7 anaknya dan borunya Deang Namora mengingkari, bila benar Silahi Raja adalah anak Raja Silahisabungan? Ingat, hagabeon do sitorop partubu. Bandingkan dengan si Tambun Raja walau lahir dari isteri “upa hadatuon” malah melegenda dan menjadi kebanggaan hingga sekarang! Nalarkah, bila benar Silahi Raja, si anak sulung (siboan goar) malah diingkari?

Bersambung ke bagian 8 ... klik http://pssm1281.blogspot.com/2014/02/silahisabungan-dua-pribadi-berbeda_5005.html


EmoticonEmoticon