Sunday, 23 August 2020

BATU SIGADAP

Tags

 Silahi Sabungan kembali ke desanya Silalahi setelah sudah lama berkelana melanglangbuana berkeliling ke daerah pedesaan.Dilihatnyalah anak-anaknya itu mulai dari yang pertama sampai yang bontot sudah pada menikah dan Silahi Sabungan sudah punya banyak cucu.Hati Silahi Sabungan sangat senang,namun beberapa hari kemudian datanglah anak-anaknya memberi laporan berupa keluhan,dan semua keluhannya itu diterima Silahi Sabungan dengan hati yang lapang,serta Silahi Sabungan belum mau memberi komentar atau berupa suatu keputusan.Sebagian besar anak-anaknya itu membuat aturan  sendiri-sendiri,saling menyalahkan dan saling berebut tentang hak.Dan tidak mau menerima hasil pembagian yang di tentukan.Raja Silahi Sabungan berjanji akan menjawab semua keluh kesah yang disampaikan oleh anak-anaknya.

Disuatu saat Raja Silahi Sabungan pergi berdoa/bertapa disuatu tempat memohon kepada pencipta alam semesta agar di berikan pikiran yang terang untuk mengambil keputusan dan sekaligus dapat jadi patokan/pegangan keturunan di kemudian hari,karena Silahi Sabungan tidak suka kalau keturunannya saling bertengkar.Dengan keputusannya sendiri tanpa ada bimbingan dari pencipta alam semesta ,dapat terjadi keputusan hukum yang memihak mengakibatkan percekcokan yang tidak bagus.

Setelah selesai Raja Silahi Sabungan berdoa/bertapa,dibawanyalah dua batu yang berbentuk lonjong,dipanggilnyalah semua keturunan mulai dari yang kecil sampai yang paling tua tidak ada yang ketinggalan,parumaen juga ikut,dan semua diharuskannya supaya hadir menyaksikan.Raja Silahi Sabungan berdiri ditengah lingkaran keturunannya dan berkata dengan tenang dan penuh wibawa:"Kalian semua keturunanku!,Aku berdiri di tengah-tengah kalian ,memberi pesan.Semua keluh kesah  yang disampaikan ke telingaku,semuanya kudengar dengan baik,aku juga senang mendengar.Memang baik kata benar,namun lebih baik kata selesai.Kalian semua keturunanku,disini ada dua batu.Satu batu ini berdiri". Sambil didirikan Raja Silahi Sabungan satu batu itu,dan katanya lagi :Satu batu ini telungkup" dan di telungkupkannya satu batu itu,dan katanya lagi:"Semua kalian sampai keturunannya,bersaksilah sesuai debgan kebenarannya,kalau kesaksiannya itu benar,maka berdirilah dia seperti batu ini dan hidupnya bagus.Dan kalau kesaksiannya itu bohong maka telungkuplah dia seperti batu yang telungkup ini dan hidupnya akan mampus.Sekarang!...datanglah membuat kesaksian sesuai dengan kebenarannya masing-masing dan berdoalah disini"

Semua keturunannya itu merasa heran,dan masing-masing timbul intropeksi diri atau saling mengenal diri sendiri dan merasa bersalah.Dan timbul rasa takut kalau tidak jujur terhadap saudaranya dan terhadap manusia.Sampai SEKARANG ini kalau ada yang berselisih paham dan beda pendapat tentang batas-batas tanah diantara keturunan Silahi Sabungan,kalau diajak ke Batu sigadap tidak ada yang berani.

This Is The Newest Post


EmoticonEmoticon